Oleh :

Muhammad Syahrul Fadhilah

Prodi Ilmu Pemerintahan

Universitas Muhammadiyah Malang

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan sekadar proyek infrastruktur berskala besar, melainkan langkah strategis yang mencerminkan pendekatan realisme dalam studi internasional domestik. Negara dipandang sebagai aktor rasional yang berupaya mempertahankan kedaulatan, stabilitas, dan kekuasaan di tengah dinamika global yang kompleks.

Pendekatan realisme menekankan bahwa kebijakan negara didasarkan pada perhitungan kepentingan dan ancaman yang nyata. Jakarta, sebagai pusat pemerintahan saat ini, menghadapi berbagai tantangan serius seperti penurunan muka tanah, kemacetan parah, dan risiko bencana alam. Kondisi ini menimbulkan kerentanan terhadap fungsi vital negara. Oleh karena itu, relokasi ibu kota ke wilayah yang lebih aman secara geografis merupakan respons strategis untuk memastikan keberlanjutan pemerintahan dan stabilitas nasional.

Pemilihan lokasi IKN juga tidak dapat dilepaskan dari pertimbangan geopolitik. Kalimantan memiliki posisi strategis di antara wilayah barat dan timur Indonesia serta berbatasan langsung dengan negara lain seperti Malaysia.

Kehadiran pusat pemerintahan di wilayah ini dipandang sebagai langkah untuk memperkuat keterhubungan nasional dan mempertegas kehadiran negara di wilayah perbatasan. Realisme menilai bahwa IKN bukan semata proyek pembangunan fisik, melainkan alat untuk memperkokoh keutuhan wilayah dan stabilitas ekonomi nasional.

IKN juga terkait dengan dimensi kekuatan ekonomi negara. Dalam realisme modern, kekuatan ekonomi merupakan salah satu bentuk power yang menentukan posisi sebuah negara dalam sistem internasional. Pembangunan IKN dibingkai sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menarik investasi domestik dan asing, sekaligus menciptakan pusat pertumbuhan baru di luar Jawa. Namun, realisme juga memberi peringatan bahwa ketergantungan terhadap modal asing dapat menjadi risiko strategis jika tidak dikelola dengan hati-hati. Oleh karena itu, kontrol negara atas arah pembangunan dan aliran investasi menjadi penting agar proyek ini tetap berpihak pada kepentingan nasional.

Meskipun proyek IKN mengandung semangat transformasi dan pembaruan, pendekatan realisme membantu kita untuk tetap berpikir kritis terhadap tujuan dan dampak jangka panjangnya. Idealismenya boleh besar, namun fondasi kebijakan harus tetap berpijak pada realitas politik dan strategi kekuasaan. Jika tidak, proyek ini berisiko menjadi simbol kemegahan yang gagal menjawab kebutuhan rakyat secara menyeluruh.

Dari sisi ekonomi, pembangunan IKN telah menyerap investasi besar, baik dari pemerintah maupun sektor swasta. Hingga akhir Januari 2024, pembangunan IKN telah mencapai 71,47% dari target yang ditetapkan pada tahap 1, dengan total investasi mencapai Rp 47,5 triliun. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota yang layak huni dan dicintai.

Selain itu, realisasi investasi di Provinsi Kalimantan Timur hingga Triwulan III Tahun 2024 mencapai Rp 55,82 triliun, menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Pembangunan IKN juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2023 tumbuh sebesar 6,22 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,48 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 16,05 persen, sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 36,40 persen.

Namun, pembangunan IKN juga menghadapi tantangan dalam hal penyerapan tenaga kerja lokal. Data menunjukkan bahwa dari 18 ribu pekerja pembangunan IKN, sekitar 70 persen berasal dari luar Kalimantan Timur, sementara hanya 30 persen merupakan tenaga kerja lokal.

Meskipun demikian, pendekatan realisme juga mengingatkan pentingnya pengelolaan investasi asing secara hati-hati untuk menghindari ketergantungan yang dapat melemahkan kedaulatan negara.

Oleh karena itu, kontrol negara atas arah pembangunan dan aliran investasi menjadi krusial agar proyek ini tetap berpihak pada kepentingan nasional.

Sebagai kesimpulan, pembangunan IKN mencerminkan strategi realistis dalam menjaga eksistensi dan stabilitas negara di tengah tantangan domestik dan global. Dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang bijak, IKN berpotensi menjadi simbol kekuatan dan kedaulatan Indonesia di masa depan.