Malang, Projatim.id – Suasana tempo dulu kian terasa dalam gelaran Malang Djadoel 2 yang digelar di Taman Krida Budaya, Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang.

Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah penampilan dari Tembang Djadoel Community, komunitas ibu-ibu lansia asal Kota Malang yang tampil membawakan tarian campursari dan kroncong.

Komunitas yang terdiri dari ibu-ibu pecinta musik tradisional ini sukses memeriahkan panggung dengan alunan tembang lawas yang membangkitkan nostalgia.

Penampilan mereka disambut meriah oleh pengunjung yang sebagian besar tampak larut dalam suasana klasik yang ditawarkan.

Ketua Tembang Djadoel Community, Grace Maria, mengungkapkan bahwa keterlibatan komunitasnya dalam ajang ini merupakan bentuk kecintaan terhadap budaya dan musik tradisional Indonesia.

“Kami ingin menunjukkan bahwa musik campursari dan kroncong masih relevan dan bisa dinikmati lintas generasi. Ini juga sebagai upaya melestarikan budaya agar tidak hilang ditelan zaman,” ujar Grace. Jum’at (4/7/2025).

Dengan busana khas era 60-an dan iringan musik akustik tradisional, mereka juga melakukan parade mengelilingi area taman krida membawakan sejumlah tarian yang identik dengan nuansa masa lalu.

Grace menambahkan bahwa event Malang Djadoel seperti ini perlu digelar setiap tahun sebagai upaya eksistensi merawat budaya.

“Saya berharap gelaran Malang Djadoel bisa diselenggarakan setiap tahun,” pungkasnya.

Penampilan mereka menjadi salah satu daya tarik utama dalam acara yang memang bertujuan menghidupkan kembali suasana dan budaya masa lampau.

Malang Djadoel 2 sendiri digelar selama tujuh hari sejak tanggal 30 juni – 6 juli 2025 yang menghadirkan berbagai komunitas, pelaku UMKM, seni, dan budaya dalam satu wadah nostalgia.