Malang, Projatim.id – Semangat pemberdayaan perempuan dan pelestarian lingkungan berpadu dalam sebuah momen inspiratif ketika Wakil Bupati Malang, Dra. Hj. Lathifah Shohib, memenuhi undangan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Malang dalam pembukaan Pelatihan Ecoprint bertema “Meningkatkan Ekonomi Kreatif Melalui Ecoprint: Solusi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan”, yang digelar di Gedung Malang Creative Center (MCC), Senin pagi (16/6).

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Dekranasda Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat, dan dihadiri jajaran pejabat dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang, Ketua GOW Kota Malang, serta narasumber utama, Ibu Meilina dari Griya Madukara, yang dikenal sebagai pelopor ecoprint dari komunitas kreatif “Batik Madukara”.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Malang menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif pelatihan yang digagas GOW Kota Malang. Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konkret dari sinergi antarwilayah dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Malang menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Malang yang telah menyelenggarakan pelatihan ini. Kegiatan ini bukan hanya mencerminkan semangat pemberdayaan perempuan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kita bersama untuk mendorong kemajuan ekonomi kreatif berbasis lingkungan dan budaya lokal,” ujar Lathifah Shohib.

Lebih lanjut, Lathifah menyoroti peran narasumber Meilina yang membawa semangat baru dalam mempopulerkan ecoprint sebagai karya seni bernilai tinggi.

“Sebagai pengrajin, Beliau telah membuktikan bahwa ecoprint bukan sekadar teknik menghias kain, tetapi telah berkembang menjadi bentuk seni dan produk bernilai tinggi. Mulai dari busana, aksesoris, tas, hingga pernak-pernik rumah tangga, semua dilakukan dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan artistik,” ungkapnya.

Ecoprint, yang menggunakan pewarna alami dari dedaunan dan bunga, dinilai memiliki potensi besar untuk menembus pasar lokal hingga global. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Malang yang menurut Lathifah, menyimpan potensi luar biasa dalam pengembangan produk berbasis ecoprint.

“Salah satunya adalah karya dari Sanggar Batik Sengguruh di Kecamatan Kepanjen, yang tidak hanya menghasilkan batik tetapi juga berbagai produk ecoprint lain dengan motif khas flora lokal. Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemerintah Kabupaten Malang juga terus mendorong pelatihan, pendampingan, dan promosi bagi para pelaku usaha kreatif, termasuk pengrajin ecoprint,” tambahnya.

Ia juga membuka peluang kolaborasi strategis lintas wilayah sebagai bentuk inovasi dan perluasan ekosistem industri kreatif hijau.

“Kami juga membuka ruang kolaborasi lintas daerah, agar ke depan tercipta ekosistem yang saling menguatkan dari hulu hingga hilir, baik itu mulai dari pengadaan bahan baku alami, inovasi desain, hingga akses pemasaran secara offline maupun digital. Potensi ini tentu akan lebih berkembang bila ada sinergi lintas daerah, khususnya antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang, serta antar-pengrajin dan komunitas kreatif di kedua wilayah,” tegasnya.

Sebagai penutup, Wakil Bupati Malang menyampaikan harapan besar terhadap keberlanjutan pelatihan ecoprint ini sebagai pintu masuk menuju kebangkitan sektor ekonomi kreatif yang inklusif, hijau, dan berdaya saing.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan produk ecoprint. Utamanya sebagai bagian dari pengembangan pada sektor ekonomi kreatif yang berdaya saing, ramah lingkungan, serta mampu membuka lapangan kerja baru, khususnya bagi kaum perempuan,” pungkas Lathifah.

Pelatihan ini menjadi tonggak penting tidak hanya dalam membina keterampilan praktis, tetapi juga dalam membangun jejaring kreatif yang mendukung transformasi ekonomi berkelanjutan melalui budaya dan kearifan lokal.