Malang, Projatim.id — Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali menorehkan prestasi akademik membanggakan dengan mengukuhkan Dr. Budiyono Santoso sebagai doktor ke-691 dalam bidang Ekonomi Syariah. Rabu, (30/4/2025).
Sidang terbuka promosi doktor yang berlangsung di kampus Pascasarjana ini dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, pengusaha, tokoh pesantren, hingga organisasi kemasyarakatan Islam.
Disertasi Budiyono, berjudul “Nilai-Nilai Pesantren Entrepreneurship”, dinilai sebagai terobosan konseptual dan metodologis yang menawarkan kontribusi baru dalam pengembangan model kewirausahaan berbasis pesantren.
Melalui penelitiannya, Budiyono memperkenalkan dua konsep utama yang segar dan inovatif: TAWADHU sebagai fondasi kewirausahaan pesantren, dan pendekatan Fenomenologi Islam Plus yang memperkaya metodologi riset berbasis nilai, spiritualitas, dan praksis sosial.
TAWADHU sendiri merupakan akronim dari Tarbiyah (pendidikan), Wathaniyah (nasionalisme), Dakwah (penyiaran nilai Islam), Hamasatul Jihad (semangat perjuangan), dan Uswah (keteladanan).
Kelima nilai ini dirumuskan sebagai landasan sistemik dalam membangun ekosistem wirausaha pesantren yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga kokoh secara moral dan sosial.
Sementara itu, pendekatan Fenomenologi Islam Plus yang digunakan Budiyono memadukan paradigma postpositivistik dengan pemaknaan berbasis nilai-nilai Islam.
Pendekatan ini membuka ruang baru bagi integrasi antara riset ilmiah dan spiritualitas, menjadikannya sebagai standar baru dalam penulisan disertasi kualitatif.
Dalam sidang promosi yang diwarnai apresiasi luas, hadir tujuh penguji lintas disiplin ilmu, termasuk Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., pakar metodologi kualitatif yang memberi penilaian tinggi terhadap disertasi ini.
“Ini adalah karya langka. Disertasi ini telah menerapkan pendekatan postpositivistik secara tepat dan komprehensif, lengkap dengan proses negosiasi temuan dengan para ahli. Belum ada penulis disertasi sebelumnya yang menyatukan data empiris, teori, dan nilai secara seutuh ini.” ujar Prof. Mudjia.
Pujian tak hanya datang dari para penguji. Ucapan selamat berupa karangan bunga memadati area kampus pascasarjana, datang dari berbagai pihak mulai dari institusi pendidikan tinggi seperti STIES Riyadlul Jannah Mojokerto, STAI Al Hikam Malang, Universitas Brawijaya Malang, hingga tokoh-tokoh dan pelaku usaha seperti Bos Tomy Rahmat, PT BJLS, Ayam Nelongso, Juragan Kos, dan DPRD Kota Malang.
Organisasi Islam seperti PCNU Kota Malang dan PW Ansor Jawa Timur juga turut memberikan dukungan.
Keberhasilan Dr. Budiyono Santoso ini semakin mempertegas komitmen UIN Maliki Malang sebagai pusat pengembangan ilmu Islam integratif yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga solutif bagi problematika sosial.
Konsep TAWADHU dan pendekatan Fenomenologi Islam Plus diharapkan menjadi referensi penting dalam pemodelan kewirausahaan pesantren, baik di tingkat nasional maupun internasional.