Malang, Projatim.id – Focus Group Discussion (FGD) Parenting, kegiatan yang diinisiasi MA Nurul Huda Ngajum sebagai bentuk penguatan sinergi antara madrasah, orang tua, dan masyarakat dalam membangun pendidikan berbasis keluarga digelar di gedung MTs Nurul Huda Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
FGD ini merupakan hasil kolaborasi antara MA Nurul Huda dengan LP Ma’arif NU Kabupaten Malang dan Lakpesdam PCNU Kabupaten Malang.
Kegiatan dihadiri oleh sejumlah elemen masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, pengurus yayasan, dewan guru, hingga wali murid.
Kepala MA Nurul Huda Ngajum, Imroatul Mumayyizah, S.S., mengatakan bahwa FGD ini digelar sebagai bentuk keseriusan madrasah dalam memberikan layanan pendidikan yang melibatkan peran aktif keluarga.
“Pendidikan tidak berhenti di ruang kelas. Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak di rumah, sedang guru membantunya di sekolah. Melalui FGD ini, kita belajar bersama bagaimana membangun komunikasi yang positif antara guru dan orang tua,” ujarnya. Sabtu (18/10/2025)
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kegiatan parenting menjadi sangat relevan di era digital, di mana anak-anak menghadapi berbagai tantangan baru dalam perkembangan teknologi dan informasi.
“Kegiatan parenting seperti ini menjadi sangat penting. Di era digital, orang tua dituntut lebih aktif memahami tantangan anak agar nilai-nilai akhlakul karimah tetap terjaga,” imbuhnya.
Dari sisi narasumber, LP Ma’arif NU Kabupaten Malang diwakili oleh Yusuf Ratu Agung dan Lakpesdam PCNU Kabupaten Malang oleh Dr. Sutomo. Keduanya menjadi pemateri utama dalam diskusi tersebut.
Mereka menekankan pentingnya peran keluarga sebagai madrasah pertama dalam membentuk karakter anak dan mendukung proses pendidikan formal di sekolah.
“Peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dari penguatan peran keluarga sebagai madrasah pertama bagi anak,” tegas keduanya.
Selain itu, keduanya juga mendorong pengembangan pendidikan karakter dan literasi keluarga yang dapat membantu siswa menjadi generasi yang cerdas tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman dan kebudayaan lokal.
“Sinergi antara madrasah dan keluarga merupakan kunci untuk membangun generasi yang berkarakter, religius, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” ujar narasumber.
Kegiatan FGD berlangsung dalam suasana hangat dan interaktif. Wali murid diberikan ruang untuk berdialog langsung, berbagi pengalaman, serta memberikan masukan terhadap pengembangan program pendidikan madrasah.
Pihak panitia menyebutkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah diskusi, tetapi juga langkah konkret dalam membangun komunikasi dua arah antara madrasah dan orang tua siswa.
Dengan terselenggaranya FGD Parenting ini, MA Nurul Huda Ngajum berharap tercipta sinergi yang lebih solid antara lembaga pendidikan dan keluarga dalam mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.